Banyak Warga NU Mahasiswa yang Bermukim di Perbatasan Rusia-Ukraina, Begini Kondisinya Saat Ini

25 Februari 2022, 14:43 WIB
Ilustrasi Kondisi warga NU yang sebagian besar mahasiswa di perbatasan Rusia-Ukraina diketahui dalam kondisi aman setelah kedua negara nyatakan perang /REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy

PURBALINGGAKU- Memanasnya konflik Rusia-Ukraina menimbulkan kekhawatiran masyarakat Nahdliyin (NU) yang bermukim di wilayah perbatasan kedua negara.

Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Federasi Rusia dan Eropa Utara (FREU) Amy Maulana menyatakan, ada beberapa warga NU di wilayah Rusia yang berbatasan langsung dengan Ukraina.

Warga NU di perbatasan Rusia-Ukraina tersebut merupakan mahasiswa yang tengah belajar di Rostov, 186 km dari Kota Luhansk dan 205 km dari Kota Donetsk, dua kota Ukraina yang diakui kemerdekaannya oleh Rusia.

Sampai saat ini, warga NU terpantau dalam keadaan baik dan normal sebagaimana biasanya.

Baca Juga: Serius, Ini Ancaman Vladimir Putin untuk Negara yang Ikut Campur Perang Rusia-Ukraina

"Alhamdulillah kami dalam keadaan sehat. Situasi kehidupan normal, termasuk di wilayah perbatasan dengan Ukraina," ujarnya seperti dikutip dari NU Online, Jumat 25 Februari 2022.

Menurutnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow telah mengimbau seluruh masyarakat Indonesia di perbatasan agar tetap tinggal di rumah, sedang masyarakat lain agar tidak bergerak mendekati perbatasan.

"Dari KBRI menghimbau mahasiswa dan diaspora Indonesia untuk tidak bepergian mendekati perbatasan," ujarnya.

Baca Juga: Rusia Mulai Lancarkan Serangan, Ada 138 WNI di Ukraina

Sampai saat ini, Rusia telah merangsek di Ibu Kota Kiev. Pangkalan udara di sana yang berjarak puluhan km dari istana presiden sudah dikuasai.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah bersuara mengenai langkah jauh Rusia itu.  

Melalui media sosial Twitter, Kemenlu menegaskan bahwa penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan.

Baca Juga: Di Ambang Perang, Ukraina Minta Warganya yang Tinggal di Rusia Segera Pergi

"Oleh karenanya, Serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima. Serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia," lanjutnya.

Indonesia meminta agar situasi ini dapat segera dihentikan dan semua pihak agar menghentikan permusuhan serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui diplomasi.

Indonesia juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi. Pemerintah, melalui Kementerian Luar Negeri, telah mempersiapkan rencana evakuasi WNI.

Baca Juga: Sentimen Perang Rusia dan Ukraina Bikin Ambruk Harga Bitcoin CS

"Keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pemerintah," pungkasnya.

Seperti diketahui, Rusia mendeklarasikan operasi militer terhadap Ukraina pada Kamis 24 Februari 2022.

Sejumlah misil pun ditembakkan ke berbagai wilayah di Ukraina, seperti Kiev, Odessa, Kharkif, dan Mariopol.***

Editor: M Fahmi

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler