Ganjar Diajak Hunting dan Evakuasi ODGJ di Banyumas

- 18 Juli 2022, 16:31 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Relawan ODGJ  Banyumas Raya , Senin 18 Juli 2022
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Relawan ODGJ Banyumas Raya , Senin 18 Juli 2022 /Dok. Humas Pemprov Jateng

PURBALINGGAKU - Belasan relawan yang mengatasnamakan diri Relawan ODGJ Banyumas Raya mengajak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk berburu ODGJ yang ada di Banyumas sekaligus mengevakuasinya ke rumah sakit.

Kegiatan Ganjar Pranowo dan Relawan ODGJ Banyumas Raya itu dilakukan hari ini, Senin 18 Juli 2022 di Purwokerto.

"Pagi pak, kami dari relawan ODGJ Banyumas. Ingin ikut jogging sama bapak dan kalau mau bapak kami ajak hunting ODGJ," kata Sapto Hadi Wibowo, salah satu anggota Relawan ODGJ Banyumas.

Ganjar dengan semangat mengiyakan ajakan mereka. Bagi Ganjar, ini pengalaman baru, bisa jogging bersama relawan ODGJ dan melihat aksi mereka selama menjalankan misi kemanusiaan itu.

Baca Juga: Ganjar Kunjungi Pasar Manis Banyumas, Warga Sambat Harga Sayur dan Telur Naik

Selama perjalanan, Ganjar nampak asyik ngobrol dengan para relawan. Di tengah jalan tepatnya di depan Masjid Tujuh Belas Purwokerto, nampak seorang pria dengan rambut gondrong dan baju lusuh sedang duduk di halte. Pria itu adalah ODGJ yang biasa nongkrong di tempat itu.

"Itu pak, ada ODGJ. Mari kita coba dekati dan dievakuasi untuk diberikan pengobatan," kata Sapto.

Belasan relawan itu langsung mendekati ODGJ. Dengan pendekatan yang ramah, mereka berhasil merayu ODGJ itu untuk diajak ngobrol bersama. Setelah diberi makan, minum dan diajak bercanda, ODGJ itu terlihat nyaman. Relawan kemudian merayu agar kuku dan rambut ODGJ itu dipotong.

Baca Juga: Resmikan Taman Apung Mas Kemambang Banyumas, Ganjar: Harus Ada yang Baru!

"Dipotong ya kuku sama rambutnya. Biar ganteng," rayu para relawan.

Awalnya ODGJ itu tidak mau. Ia takut akan dipasung. Namun relawan dan Ganjar berhasil merayu dengan pendekatan humanis. Ganjar bahkan sempat memberi uang pada ODGJ itu karena dia mengatakan ingin ke notaris.

"Ini uangnya buat ke notaris ya. Itu dipotong dulu rambutnya sama kukunya biar ganteng. Kan mau ketemu notaris," kata Ganjar.

Baca Juga: Waspada! Efek Berantai Stunting di Purbalingga Bisa Sampai ke Perlambatan Ekonomi

ODGJ itupun akhirnya menurut. Bahkan, ia berkali-kali tertawa dengan candaan dan guyonan Ganjar.

Setelah selesai dipotong rambut dan kukunya, relawan memandikannya di masjid dan menelpon ambulans PMI untuk mengevakuasi ODGJ ke rumah sakit.

"Ini luar biasa. Jadi sebenarnya kalau kita melihat dulu ada Sinau Hurip, hari ini ada relawan ODGJ Banyumas. Cara komunikasinya juga bagus dengan mereka, mulai dari nggak mau terus kemudian sampai bisa tersenyum. Itu sebuah proses yang saya nggak punya ilmunya. Ini betul-betul kawan-kawan yang dengan hati, tulus, mereka peduli dengan ODGJ. Hebat lah," tutur Ganjar.

Baca Juga: Bursa Ketua KONI Purbalingga Dibuka, Berminat? Begini Cara Daftarnya

Ganjar merasa kagum dengan cara para relawan mendekati dan merayu ODGJ. Relawan juga nampak serius dalam aktifitasnya, peralatan mereka komplit, bawa alat cukur, potong kuku, P3K, makanan, bawa sarapan dan bawa baju.

"Kalau kita bicara Pancasilanya, ini itu tidak hanya menghafal, tapi melakukan. Artinya bicara kemanusiaan yang adil dan beradabnya itu. Nilai kemanusiaan yang tinggi sekali dan tidak banyak orang yang peduli dengan mereka. Makanya saya mendukung kawan-kawan hebat ini ya, relawan ODGJ Banyumas. Mudah-mudahan berkembang, tunjukkan keikhlasan dalam membantu saudara-saudara kita ini," pungkasnya.

Sementara itu, Sapto mengatakan relawan ODGJ Banyumas terbentuk pada Desember 2020 lalu. Anggotanya sudah 52 orang dari berbagai kalangan.

Baca Juga: Bulu Mata Purbalingga Go Internasional: Dipakai Lady Gaga hingga Diposting Sandiaga Uno

"Alasan kami mendirikan relawan ini karena kadang ODGJ di jalanan itu kan orang melihatnya sebelah mata, mungkin karena orangnya kotor, dekil, apalagi terlihat yang rambutnya gondrong atau gimbal itu ya mungkin dari situlah orang jadi takut. Jadi kita terbentuk setidaknya kita mengedukasi warga, ke masyarakat, dan kita bisa membersihkan ODGJ agar nantinya bisa bersih, bisa seperti kita semua," katanya.

Selama berkegiatan, sudah lebih dari 200 ODGJ mereka selamatkan atau evakuasi untuk mendapat perawatan. Ada banyak kisah haru, diantaranya sempat mempertemukan ODGJ yang hilang selama puluhan tahun dengan keluarga.

Baca Juga: Kisah Sukses Guru di Banyumas Budidaya Ikan Koki, Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

"Ada juga ODGJ yang kita temukan, kita rawat dan kembalikan ke keluarga. Alhamdulillah dia sembuh dan diterima oleh keluarga serta lingkungan. Sekarang, ODGJ itu sudah jadi pengusaha batu bata, ada yang perajin genting dan lainnya. Itu yang membuat kami semakin semangat," pungkasnya.

Editor: Rifatuts Tsaniyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x