Network
PURBALINGGAKU – Apa arti mimpi gajah mengamuk? Berikut penjelasan tafsir mimpi tersebut dalam Al Quran dan As Sunnah.
Semua mimpi yang baik berasal dari Allah SWT dan berisi petunjuk dalam kitab suci. Termasuk arti mimpi gajah mengamuk dalam Al Quran dan As Sunnah.
Pernahkan Anda bermimpi gajah mengamuk? Lalu apa arti mimpi gajah mengamuk dalam Al Quran dan As Sunnah?
Ada bermacam tafsir dan arti mimpi gajah mengamuk dalam Al Quran dan As Sunnah yang tersirat jika kita hendak mencarinya.
Baca Juga: Apa Arti Mimpi di Atas Kapal Laut? Berikut Penjelasannya Menurut Primbon Jawa
Berikut arti mimpi gajah mengamuk dalam Al Quran dan As Sunnah, dikutip dari buku ‘Tafsir Mimpi Menurut Al Quran dan As Sunnah oleh Muhammad Ibnu Sirin:
Ada yang menakwilkan binatang jinak yang berubah menjadi buas dengan kejahatan dan kemudharatan.
Apabila binatang buas itu menjadi jinak, ditakwilkan dengan perolehan kebaikan dan manfaat sesuatu.
Baca Juga: Tafsir Mimpi Kebakaran di Rumah Menurut Primbon Jawa: ADA YANG KESUSAHAN, Simak Penjelasannya!
Segerombolan binatang buas ditakwilkan dengan penduduk kampung dan pedalaman.
Air susu binatang liar ditakwilkan dengan perolehan harta yang sedikit.
Binatang liar yang betina ditakwilkan dengan perempuan. Minum susu binatang liar ditakwilkan dengan pelaksanaan ibadah dan dia akan memperoleh petunjuk dalam agamanya.
Jika bermimpi memilliki seekor binatang buas yang takluk kepadanya dan dapat diperintah menurut kehendaknya, dia akan menguasai orang-orang yang akan memisahkan diri dari kaum Muslimin.
Baca Juga: Tafsir Mimpi Sedih Menurut Primbon Jawa: PERTANDA BAIK, Simak Penjelasannya!
Pada prinsipnya, binatang buas ditakwilkan dengan orang gunung, kaum nomaden, badui, pelaku bid'ah, dan orang yang memisahkan diri dari kelompoknya.
Gajah ditakwilkan beragam oleh para penakwil. Di antara mereka ada yang menakwilkannya dengan seorang raja yang gemuk. Mimpi tentang gajah menunjukkan kematian.
Ada yang mengatakan bahwa mimpi tentang gajah ditakwilkan dengan orang yang dilaknat karena gajah dianggap binatang yang dikutuk.
Baca Juga: Apa Arti Mimpi Makan Buah-buahan Segar? Berikut Penjelasannya Menurut Primbon Jawa
Penakwil lain mengatakan bahwa mimpi tentang gajah ditakwilkan dengan sesuatu yang populer dan besar, tetapi tidak bermanfaat karena gajah merupakan binatang yang dagingnya tidak dapat dimakan dan tidak pula digunakan untuk mencari nafkah.
Perempuan yang bermimpi tentang gajah ditakwilkan tidak baik, bagaimanapun mimpi yang dialaminya.
Penakwil lain mengatakan bahwa mimpi tentang gajah selain di India ditakwilkan dengan perolehan kesulitan dan ketakutan, sedangkan kalau mimpinya ini dialami di India, ditakwilkan dengan seorang raja. Mimpi melihat dua gajah bertarung ditakwilkan dengan bertarungnya dua raja.
Mayoritas mimpi tentang gajah menunjukkan penguasa asing. Mungkin juga menunjukkan perempuan gemuk dan perahu yang besar dan juga menunjukkan kehancuran dan malapetaka.
Baca Juga: Tafsir Mimpi Orang Gila Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa: KABAR BURUK, Simak Penjelasannya!
Hal ini berdasarkan kisah burung ababil yang melempari tentara gajah yang akan menghancurkan Ka'bah dengan batu yang berasal dari tanah yang terbakar.
Mimpi tidak dapat dipindahkan dari orang yang mengalaminya kepada orang lain, kecuali jika dia memiliki bukti kuat bahwa orang lain itu lebih berhak menerima takwilnya.
Jika mimpi itu tidak mengandung hal yang implisit, ambillah perkara yang jelas bagi Anda. Kadang-kadang tafsir mimpi setiap orang berbeda-beda bergantung pada karakter dan kebiasaannya.
Kadang-kadang mimpi berbelok dari pokoknya yang buruk berkat kebaikan tutur kata orang yang mimpi atau berbelok dari pokoknya yang baik karena ucapan yang buruk orang yang bermimpi.
Seseorang yang biasa jujur maka benar pula mimpinya. Orang yang biasa berkata dusta dan senang berbuat dusta maka pada umumnya mimpinya pun dusta.
Ada pula pendusta, tetapi dia membenci perbuatan dusta yang dilakukan orang lain, mimpinya benar.
Demikianlah arti mimpi gajah mengamuk dalam Al Quran dan As Sunnah, dikutip dari buku ‘Tafsir Mimpi Menurut Al Quran dan As Sunnah oleh Muhammad Ibnu Sirin. Wallahu A'lam Bishawab.***
