Network
PURBALINGGAKU – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Purbalingga, Adi Yuwono menyayangkan jika acara resmi pemerintah seperti Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) ditunggangi kepentingan politik.
Adi menjelaskan, Germas yang diselenggarakan dengan dana pemerintah itu malah digunakan oleh sejumlah Calon Legislatif (Caleg) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai ajang kampanye.
“Acara Germas cuma melibatkan caleg dari PDIP, terus semua atributnya serba merah, lalu doorprize dari Puskesmas dikemas seolah-olah itu dari partai, itu tidak fair,” kata Adi ketika dikonfirmasi, Jumat 24 November 2023.
Baca Juga: Sejumlah Kantor Camat Digeruduk Pimpinan Parpol, Bupati Purbalingga: Saya di Depan Bela ASN
Menurut Adi, sikap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Purbalingga yang terkesan diam dan membiarkan kecurangan itu terjadi berulang kali membuat sejumlah pimpinan partai politik jengah hingga membentuk aliansi.
“Kenapa partai-partai kemudian bersatu? Karena Bawaslu terkesan diam dan pembiaran, maka partai-partai memberi contoh,” ujar Adi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purbalingga.
Baca Juga: Pemilu 2024: Akui Tak Netral, Sejumlah Camat di Purbalingga Minta Maaf dan Tanda Tangan Pernyataan
Berbekal sejumlah bukti kuat, Aliansi Parpol Non-PDIP mendatangi Kantor Kecamatan Kaligondang, Rembang, dan Karangmoncol, Rabu 22 November 2023. Mereka menuntut klarifikasi dari para camat dan sekretaris camat yang dituding telah melanggar netralitas ASN.
“Camat dan Sekcam mengarahkan, mempengaruhi, dan menekan kepala desa dan perangkat desa untuk memenangkan Calon Presiden dan Caleg dari PDIP. Kami punya buktinya mulai dari foto sampai rekaman,” bebernya.***
