Sanksi Tegas Uni Eropa untuk Rusia Terhalang Ketergantungan Energi

- 27 Januari 2022, 01:19 WIB
Ilustrasi pipa gas Nord Stream 2. Sepertiga pasokan gas Uni Eropa berasal dari Rusia.
Ilustrasi pipa gas Nord Stream 2. Sepertiga pasokan gas Uni Eropa berasal dari Rusia. /Reuters/Maxim Shemetovv

PURBALINGGAKU - Amerika Serikat telah menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk mencoba membangun kesepakatan dengan mitra Eropa mengenai penjatuhan paket sanksi yang kuat jika Rusia menyerang Ukraina.

Tetapi, tugas itu diperrumit oleh ketergantungan Eropa pada energi Rusia. Selain itu penjatuhan sanksi juga akan merugikan bisnisnya sendiri.

Para pemimpin bisnis Italia, seperti raksasa listrik Enel, bank UniCredit (CRDI.MI) dan perusahaan asuransi Generali (GASI.MI), tetap melanjutkan konferensi video dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Rabu, 26 Januari 2022, meskipun ada seruan dari pemerintah mereka untuk tidak ikut ambil bagian.

Baca Juga: Moskow: Presiden Vladimir Putin Tidak Akan Dirugikan oleh Sanksi Individu

"Saya ingin menggarisbawahi bahwa kami menganggap Italia sebagai salah satu mitra ekonomi terkemuka," kata Putin dikutip dari Reuters, memuji kerja sama dengan perusahaan dan bank Italia dalam proyek-proyek energi besar.

Uni Eropa bergantung pada Rusia untuk sekitar sepertiga dari pasokan gasnya. Setiap gangguan pada impor Rusia akan memperburuk krisis energi yang ada yang disebabkan oleh kekurangan pasokan.

Amerika Serikat telah berbicara dengan negara-negara penghasil energi utama dan perusahaan di seluruh dunia mengenai kemungkinan pengalihan pasokan ke Eropa jika Rusia menginvasi Ukraina.

Baca Juga: Shin Tae-yong Akui Absennya Empat Pemain Klub Luar Negeri Kurangi Kekuatan Timnas

Seperti diketahui, krisis Ukraina mencapai ketegangan baru usai Rusia mengirimkan kekuatan militer ke wilayah dekat perbatasan Ukraina.

Halaman:

Editor: Galuh Widoera Prakasa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x