Network
PURBALINGGAKU - Pengusaha jamu di wilayah Kabupaten Cilacap didorong agar terus melakukan inovasi. Salah satunya untuk mulai melakukan pendekatan kepada kaum milenial dengan membuat cafe jamu.
"Jamu sebagai warisan leluhur kita perlu untuk dipertahankan selain produksi nya yang baik dan aman, inovasi pemasaran juga perlu dilakukan," kata Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Obat Tradisional Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM RI Asih Liza Restanti di Cilacap, Jumat 23 September 2022
Menurutnya, potensi ekonomi yang bisa didapatkan dari usaha jamu cukup tinggi. Apalagi, kata dia, bahan baku untuk pembuatan jamu yang banyak diproduksi di Cilacap cukup mudah didapatkan oleh masyarakat.
Baca Juga: Dua Pengguna Sabu asal Cirebon Ditangkap di Banyumas
"Kami ini bertugas mengawasi, proses pengolahan yang benar harus dijalankan, apalagi jamu tradisional sebetulnya sangat potensial karena kecenderungan penggunaan bahan alami yang banyak tersebar di sekitar kita," ujarnya
Asih menyebut, untuk pemasaran jamu tradisional dibutuhkan inovasi yang perlu terus dilakukan. Selain cara konvensional, dia menyebut pengusaha jamu perlu memanfaatkan digital marketing dan pendekatan kekinian.
"Adaptasi bisa dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan universitas tentang pemanfaatan tanaman-tanaman yang berkhasiat dari hasil penelitian juga diperlukan inovasi pemasaran bisa cafe jamu, karena yang banyak sekarang kan cafe kopi, itu bisa dicoba," jelasnya
Baca Juga: Bawaslu Purbalingga Tekankan Pentingnya Netralitas ASN dan Birokrasi saat Pemilu 2024
Sementara ketua Paguyuban Pengusaha Jamu Alami Indonesia (PPJAI) Mukit Hendrayatno mengatakan, saat ini pegiat jamu Cilacap dan sekitarnya sudah mengalami perkembangan. Ijin edar jamu yang telah diberikan kepada para pengusaha jamu katanya sudah cukup banyak.
